About Me

Foto saya
Quw aNaKnYa Cu3X, EgOiS, nY3B3Lin, nDaK SuKa n3Ko²... aLiM n ShOliKah So PaStI MuNgKiN Aja KaL3...Amiiin...!!!"

Cerpen Lebaran

Nak, menangislah,



Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu. Bahwa


Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus quranmu tak juga


beranjak pada juz empat.jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu


merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu


yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang


ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah


tarawihku belum bolong. " dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh


darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)



Menangislah,



Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir.



Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang


katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih


puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib


ramadhan, tapi..., tapi sampai puasa hari ke tiga belas masih juga


menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan


ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah... Bahkan


hampir terlewat menunaikan yang wajib.



Menangislah, lebih keras...



Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu


masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa


hari. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok,


sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan


hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah


sadar menatap hidangan saat sahur, kolak-es buah yang tersaji saat


berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan


kembang api yang disulut usai subuh.



Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang


mengisi tahun-tahun kedewasaan.. .



Menangislah,


Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi


dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama


kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja?



Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat


taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya


bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'...



Menangislah. ..



Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan


bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Sekarang sudah sepuluh


hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar


quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu


disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.



Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...


0 komentar:


KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
CahayaDalamHati.Blogspot.com 2008